Subjektif dan Tidak Seimbang [Sudah Biasa]




Tidak terlalu kaget jika menemui sebuah peristiwa ketidakadilan atau dekskriminasi kelompok “borjuis” terhadap kelompok “proletan” di negeri ini. Kelompok yang memiliki jabatan, kekuasaan, atau derajat tertinggi dengan lantang menunjukan keberpihakannya kepada individu yang dianggapnya ”sepaham”. Pihak tersudut akan semakin sesak dengan desakan yang dilakukan secara sangat halus. Sepertinya sudah tidak ada rasa adil dan persamaan kepentingan pada sesama manusia. Mungkin yang dianggap manusia hanya mereka yang terlihat karena berada pada posisi tertinggi, sedangkan yang berada di tengah atau bawah hanya seperti makhluk halus yang tidak tampak namun dirasakan keberadaannya. Makhluk halus yang tidak akan pernah tampak dengan kasat mata, namun suaranya dapat didengar dan keberadaannya dapat dimengerti. Hanya sebatas itu saja, karena makhluk itu tidak memiliki HAK untuk dihargai dan diakui sumbangsihnya. Terlepas dari itu, dia hanya sosok astral dan tidak untuk diapresiasi usahanya.
Kehidupan sosial disebuah kampus ternyata menjadi bagian dari kesubjektifan yang ada. Lingkungan kehidupan dengan beberapa aspek yang menyusunnya terbagi menjadi bagian-bagian. Bagian yang memiliki posisi lebih tinggi akan berkuasa dan menjadi pusat segala tindak laku. Secara otomatis muncul posisi rendah disaat terdapat posisi tinggi. Strata sosial yang sengaja dibuat sendiri tanpa ada perundingan dan kesepakatan sebelumnya. Pihak tertinggi membuat dan menjadikan hal tersebut sebuah hukum yang harus ditaati dan haram untuk dilanggar tanpa adanya sebuah “kesepakatan”.
Miris sekali ketika seorang mahasiswa harus berusaha menunjukan keberadaannya dengan menonjolkan dirinya layaknya “penjilat”. Padahal kemampuan dan intelektualnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Hanya saja masalah kemalasan dan kurang beruntung saja. Tapi, semua tidak menjadi alasan yang kuat untuk mengubah persepsi, karena sudah tertanam dengan sifat permanen dan tidak dapat diubah oleh apapun. Usaha yang dilakukan hanya akan mendapat balasan “kita apresiasi saja, dia ingin menunjukan dirinya aktif”. Begitukah harusnya sebuah apresiasi?
Kesubjektifan juga menutup segala pandangan benar sehingga menjadikan pandangan anda SALAH BESAR. Membayangkan betapa malunya anda ketika mengetahui siapa yang sebenarnya yang mendominasi dan yang menjadi pengikut saja.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Adalah...

Aku adalah
ucapan yang akan selalu memuji, disaat banyak ucapan menghujatmu
Aku adalah
lampu yang akan memberi cahaya, disaat lampu lain padam untukmu
Aku adalah
tangan yang akan merengkuhmu, disaat tangan lain mendorongmu hingga tersungkur
Aku adalah
telinga yang tidak lelah mendengar keluh kesahmu, disaat telinga lain tuli untukmu
Aku adalah
orang yang akan mengeja doa, disaat orang lain mengejekmu
Aku adalah
orang yang akan tetap berdiri di ambang pintu,
menunggu kamu mengalihkan pandang,
kemudian, berjalan menuju ke arahku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments