17 desember 2021 07.45
Dan semua yang mencuat benar-benar terjadi. Ketika ku
baca perlahan pesan singkat di handphone ku. Pesan itu darimu, darimu yang
selalu ku tunggu untuk menyayangiku kembali. Darimu yang tidak pernah menjauh
dan sangat melekat denganku. Namun tidak seperti harap yang sengaja di tulis di
sudut kosong tersembunyi. Semuanya membuat saya benci, dan semakin membenci. Tapi
saya sadar ini takan bertahan lama, ini harus segera di hapus untuk pencitraan
semata. Karena tidak ada satu orang pun untuk di percaya mengetahui semuanya
dan melegakan gumpalan yang menyesakan.
Ini begitu sulit di jalani, walau jauh hari
sebelumnya sudah ada gambaran ini akan terjadi. Walau sudah ada persiapan
sebelumnya. Namun ini benar-benar tidak bisa di terima dan di praktikan ke
kehidupan nyata.benar benar layaknya ilmu eksak yang diterapkan oleh mahasiswa
bahasa sehingga semuanya akan berbuah NOL.
Sudah saya rasa semenjak semuanya terendus olehnya,
semenjak mereka dekat dan kerap berkomunikasi. Terkadang dia milikku
menceritakan kesakitan hatinya yang tidak tahu kapan tertusuk, namun begitu
sakit terasa. Sayapun terkadang juga merasakan hal yang sama. Tertusuk tanpa
mengetahui kapan di lakukan, namun begitu terasa sakit, hingga tidak bisa
menyembuhkannya. Karena tidak tahu dimana benda tajam itu menancap. Jemari pun
tidak mampu mencabutnya karena tidak menegtahui letaknya.
Dia milikku kerap mengutarakan kekhawatiran
terhadapnya. Kekhawatiran akan diriku yang kelak akan berdampingan dengannya. Kekhawatira
yang terus saja di ucap tanpa respon dariku. Kekhawatiran yang benar akan
terjadi jika terus saja aku memberontak dan mengikuti arus yang ku buat
sendiri. Dan kini aku menyadari dan mencoba mempelajarinya untuk diriku sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar