ASAL MULA DUSUN SEKAR PUTIH
Dahulu
kala ada seseorang bernama Mbah Jaelani yang berkelana hingga sampai di sebuah
hutan. Mbah Jaelani melakukan babat alas
untuk mendirikan sebuah rumah dan bercocok tanam. Hutan yang di temui Mbah
Jaelani banyak di tumbuhi pohon dengan bunga putih mirip seperti bunga turi.
Pohon yang banyak ditemui oleh Mbah Jaelani bernama sekarputih. Mbah Jaelani
Kemudian menamakan daerah yang dibentuknya sendiri itu Sekar Putih. Sekar Putih
diambil dari pohon yang banyak di temuinya saat melakukan babat alas.
Beberapa
puluh tahun setelah kedatangan Mbah Jaelani, datang seorang bernama Mbah Genuk.
Mbah Genuk mendirikan perkampungan sendiri yang berdampingan dengan
perkampungan Mbah Jaelani beserta anak cucunya. Mbah Genuk melakukan babat alas seperti yang dilakukan oleh
Mbah Jaelani dan menamainya Kampung Codo. Kampung Codo sendiri kini lebih
sering dinamai Kampung Anyar (kampung baru) karena statusnya yang baru
dibandingkan dengan perkampungan Sekar Putih. Kampung Anyar sendiri menjadi
satu dengan dusun Sekar Putih saat ini.
Sebuah
makam dengan pagar mengelilingi di Tempat Makam Umum Dusun Sekar Putih disebut-
sebut sebagai makam dari Mbah Jaelani. Namun, tidak ada keterangan yang menguatkan
pernyataan warga tersebut karena tidak adanya batu nisan.