Surat Pembaca
TAK
ADANYA AREA DAN TUKANG PARKIR
Melalui
surat pembaca ini, saya mengeluhkan fasilitas yang ada di Fakultas Ilmu Budaya (FIB)
mengenai area dan tukang parkir. Saya adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya
angkatan 2011. Ketika awal perkuliahan, saya terkejut dengan keadaan yang ada di
FIB. Mahasiswa/mahasiswi yang membawa kendaraan pribadi harus memarkirkan
kendaraan di badan jalan. Penjaga area parkir juga tidak ada sehingga pemilik
merasa was-was meninggalkan kendaraan.
Tingkat
kriminal di Kota Malang semakin meningkat. Pencurian kendaraan bermotor dan
helm kerap terjadi. Tidak adanya penjaga parkir membuat mahasiswa merasa tidak
nyaman. Terdengar kabar bahwa ada modus pencurian baru untuk area Universitas
Brawijaya. Universitas Brawijaya yang menerapkan penjagaan terpusat di gerbang
mengharuskan pemilik kendaraan menunjukan STNK untuk keluar area kampus.
Petugas Keamanan kadang tidak detail memeriksa STNK pengendara. Hal itu
terbukti ketika STNK yang saya bawa ke kampus milik kendaraan Ibu. Sewaktu keluar
kampus saya menunjukan STNK yang tidak sama dengan sepeda yang saya bawa.
Petugas keamanan melihat STNK namun saya diperbolehkan keluar. Terbukti bahwa sistem
keamanan itu tidak sepenuhnya aman karena terkadang petugas kurang detail dalam
memeriksa STNK. Modus pencurian mengganti plat nomor bisa saja terjadi di
lingkungan Universitas Brawijaya jika petugas keamanan kurang detail dalam
memeriksa STNK pengendara.
Alangkah baiknya jika pihak fakultas memberi
satu atau dua tukang parkir untuk menjaga kendaraan agar kendaraan dan helm
aman. Karcis masuk Universitas Brawijaya kedengarannya dijadikan untuk membayar
tukang parkir, tapi di Fakultas Ilmu budaya tidah terdapat tukang parkir.
Ika Kharizma
Jalan Flamboyan-Batu
0 komentar:
Posting Komentar