TBPH
Belajar banyak hal dari kamu tanpa
kamu sadari telah mengajariku. Keluguan dan kesederhanaan yang kamu miliki seperti
lembaran ilmu yang tertulis dibuku. Tanpa sadar aku membacanya dan melekat dalam
benakku. Melihat bagaimana kamu berkata dan bertindak apa adanya. Walau
terkadang itu terdengar , terlihat, dan terasa sangat tidak baik. Namun,
berusaha memaklumi dan berharap kelak kamu bisa mengubah atau menghilangkannya.
Bersikap apa adanya dan tidak malu dengan keadaan kamu. Walaupun sangat
sederhana dan terkesan rendah, kamu tidak pernah memakai topeng. Alhasil, kini
Allah mengangkat kamu ke tangga yang sangat tinggi, mungkin kamu sendiri tidak
pernah menyangkanya. Kamu mendapatkan semua yang kamu inginkan, kebahagiaan dan
cita-cita yang telah lama kamu harapkan. Aku ikut merasakan kebahagiaan itu
dari jauh. Ikut bangga dengan apa yang kamu peroleh sekarang.
Kamu yang selalu melakukan hal remeh
namun sangat manis. Aku cukup bahagia melihat dari kejauhan. Entahlah rasa apa
itu, sepertinya ini akan berbeda jika kamu berubah arah dan memilih untuk ada
di sampingku. Aku harap itu tidak akan pernah terjadi, karena aku sudah sangat
nyaman dengan keadaan ini bersamamu. Walau terkadang kecewa ketikakamu lupa
untuk hanya sekedar memberikan kabar dan perhatian untukku.
Beberapa tanggal istimewa untukku
denganmu, mungkin takan terlupakan begitu saja. Kamu yang telah mengajaraiku
bagaimana harus bersabar dan bahagia dalam keadaan menunggu sesuatu yang sangat
indah. Mengajariku bagaimana harus mampu berdiri sendiri, karena sekokoh apapun
tiang penyangga akan jatuh pula. Tidak ada yang dapat diharapkan sepenuhnya
dalam hidup ini, sehingga harus mampu berdiri sendiri. 14 Januari 2009, mungkin
kamu sudah lupa, hari apa itu. Hari saat kita mulai menetujuisebuah komitmen
yang mengikatku. Untuk pertama kalinya aku belajar melakukan setia. Walaupun
hanya berlangsung beberapa bulan saja, namun banyak hal yang menjadi sebuah
agenda spesial dan dapat digunakan sebuah pelajaran hidupku kelak. Pada bulan
yang sama, kamu datang untuk pergi dan memberiku pelajaran bahwa sabar itu
sangat indah dan menyenangkan. Kemarin, 28 oktober 2013kita bertemu lagi.
Setelah sekian lama tak saling menyapa dan berucap. Dengan keadaan yang sangat
berbeda, namun suasana yang sama. Kamu masih saja sama seperti dulu, tapi aku
telah berubah menjadi gadis dewasa, bukan gadis SMA yang kamu temui empat tahun
lalu. Celotehan ejekan yang kamu lontarkan padaku begitu indah, seperti daun
yang merindukan air dimusim kemarau, aku mendengarkan dan begitu menikmati
bersamamu saat itu. Dan kini, ada seseorang disampingmu yang membuatku enggan
untuk mendekat, walau itu hanya sekedar memberikan sebuah perhatian. Aku hanya
mencoba memposisikan diriku lebih baik, dan menghindari untuk tidak melukai
seseorang.
0 komentar:
Posting Komentar